Kajian Seni Rupa dan Desain - Kajian Tranformasi Budaya
Dalam Kanjian Seni Rupa dan Desain, selain kajian semiotika dalam
seni rupa dan desain, kita bisa memakai kajian transformasi budaya. Istilah
Tranformasi budaya adalah perubahan suatu budaya, pada Tranformasi budaya yang
merupakan wujud kebudayaan yang memiliki banyak ragam sama halnya pada ragam
budaya individu pada wilayah tertentu. Tranformasi dalam sebuah kebudayaan
merupakan perubahan dari pola pikir, status social, serta lingkungan suatu
kelompok masyarakat.
Tranformasi tidak secara langsung akan tetapi terjadi
secara bertahap, sehingga sering kali masyarakat tidak menyadari kehidupan
social budaya mereka mulai berubah. Biasanya terpengaruh oleh budaya luar dan
penerapan teknologi yang cukup pesat, bagi masyarakat tradisional menjadi dasar
untuk menyesuaikan dan menikmati teknologi tersebut.
Pada dasarnya Manusia dan kesenian biasa mengubah
sesuatu benda menjadi lebih bermakna, sejak zaman prasejarah, manusia gua
mengolah dinding kosong menjadi memiliki narasi, meninggalkan sesuatu buat kita
memahami mereka. Sebaliknya, tanpa keberadaan aspek transformasi, tidak ada
pembaruan atau tidak ada pemaknaan dalam seni dan akan menjadi berkembang
dalam dunia masyarakat budaya dan seni itu sendiri.
Seni dan proses berkesenian akan terus mengubah
material menjadi objek baru atau gambar baru yang pada gilirannya dapat menghasilkan
transformasi pada masyarakat, baik pengetahuan pemahaman atau kesadaran. Transformasi
juga selalu terjadi dalam semua proses kreatif, Teknik membuat katya, wacana
dam regulasi dunia kesenian.
Contohnya pada batik, dulu batik adalah adalah
karya seni luhur yang diwariskan nenek moyang pada kita. Batik jugalah yang
mengantarkan Indonesia bisa terkenal di manca negara. Namun kini batik
mempunyai perkembangan yang cukup signifikan dan kini mentransformasi berbagai
jenis bati salah satunya batik modern. Perkembangan batik sekarang ini lebih
dominan pada carangan dan batik sempalan. Batik carangan adalah
batik yang sudah mengalami modifikasi tetapi masih menampilkan unsur-unsur
batik klasik. Sedangkan batik sempalam, tampilannya merupakan
modifikasi bebas hasil kreatifitas desainer/pembatiknya. Seni pada
akhirnya tidak bisa dilespaskan dari fungsi social dan budaya serta menjadi
mekanisme untuk bertransformasi. Dan kini kita harus bias mencoba untuk memilih
transformasi mana yang mengarah ke masa yang lebih baik.
Nama: Fitri Dwiyanti
NPM: 202046500165
Kelas: S4A
Komentar
Posting Komentar